Kegiatan Seminar Nasional Akademi Militer Tahun 2020 dengan tema “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia” dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 September 2020, bertempat di Gedung M. Lily Rochli yang diikuti oleh 272 orang peserta. Seminar ini merupakan media komunikasi dan pertemuan ilmiah bagi Taruna, Dosen dan para Narasumber dalam mengemukakan pendapat, berdiskusi dan menyumbangkan pemikiran mengenai dampak Covid-19 bagi ketahanan nasional. Seminar Nasional merupakan sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peserta serta mempererat kerja sama antara sivitas akademika.
Seminar Nasional dilaksanakan secara temu muka dan tele-conference berjalan lancar dengan menghasilkan beberapa masukan yang bermanfaat serta terbangun suatu pemahaman dan komitmen bersama dalam upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19, guna memulihkan berbagai aspek dalam ketahanan nasional sehingga masyarakat sehat, ekonomi kuat dan Indonesia maju dapat terwujud.
Seminar nasional Akademi Militer TA 2020 sebagai Keynote Speaker, Ibu Meutya Viada Hafid, M.I.Pol., Ketua Komisi I DPR RI, dengan empat narasumber yaitu Prof. Mahfud Sholihin, S.E., M.Acc., Ph.D, Ak., Ca. Guru Besar FEB UGM., Dr. H. Ahmad Wijayanto, M.A. Dosen Anthropologi UGM dan Pendakwah Nasional., dr. Ika Trisnawati, Sp.PD., M.Sc., K-P, Dokter Spesialis Paru RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta., dan Mayjen TNI Rudianto Deputi Bid. IV Koord. Hanneg, Kemenko Polhukam.
Pengantar materi oleh Gubernur Akademi Militer (disampaikan secara tele-conference dari kota Tarakan, Kalimantan Timur). Gubernur Akademi Militer menyampaikan bahwa ketahanan pribadi yang kuat akan menjadi pondasi dalam membangun ketahanan nasional.
Keynote Speaker, Ibu Meutya Viada Hafid, M.I.Pol., Ketua Komisi I DPR RI secara teleconference dari Jakarta menyampaikan bahwa Panja Komisi I DPR RI mengharapkan skenario dan langkah strategis pemerintah dalam membangun ketahanan nasional secara komprehensif dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan berbagai bentuk ancaman masa kini maupun masa mendatang termasuk potensi pandemi serupa di masa yang akan datang.
Presentasi Narasumber 1, Prof. Mahfud Sholihin, S.E., M.Acc., Ph.D, Ak.Ca., Guru Besar FEB UGM. menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan pukulan yang berat bagi perekonomian Indonesia. Guncangan yang kuat terhadap perekonomian akan memiliki dampak terhadap sektor lain.
Presentasi Narasumber 2, Dr. H. Ahmad Wijayanto, M.A., Dosen Anthropologi UGM dan Pendakwah Nasional menyampaikan bahwa kondisi pandemi di dunia ternyata tidak hanya terjadi saat ini saja. Dalam catatan sejarah peradaban manusia, dunia setidaknya mengalami 3 kali masa pandemi yang merenggut banyak korban jiwa, yaitu pandemi Justinian Plague pada 541-542 M (30-50 juta jiwa), Black Death pada 1347 – 1351 (200 juta jiwa), dan Flu Spanyol pada 1918 – 1819 (40 juta jiwa). Pandemi Covid-19 menimbulkan cultural shock yaitu perasaan disorientasi yang dialami oleh seseorang yang tiba-tiba mengalami budaya, cara hidup atau cara bersikap yang baru/asing.
Presentasi Narasumber 3, dr. Ika Trisnawati, Sp.PD., M.Sc., K-P, Dokter Spesialis Paru-paru RSUP Dr. Sarjito dan UGM Yogyakarta menyampaikan tentang penyebaran Covid-19 dimulai dari Desember 2019 wabah Wuhan hingga Maret 2020 WHO menyatakan Covid -19 sebagai pandemi dunia. Guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh wajib bagi semua orang untuk menerapkan pola hidup sehat antara lain : istirahat cukup, perbanyak makan sayur dan buah, rutin berolahraga, hindari stress, hindari rokok dan alkohol. Penerapan kebiasaan baru (new normal) dimungkinkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak meluas. Mewajibkan seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, pemberlakuan social distancing, pengaturan di fasilitas umum seperti perkantoran, rumah sakit dan sebagainya merupakan langkah-langkah positif guna pencegahan penyebaran Covid-19.
Presentasi Narasumber 4, Mayjen TNI Rudianto, Deputi Bidang IV Koordinator Hanneg Kemenko Polhukam menyampaikan bahwa tidak ada satu negarapun yang siap dan sigap menghadapi wabah Covid-19 secara total. Semua learning by doing dan setiap negara berbeda-beda dalam merespon sesuai situasi geografi, demografi dan kondisi sosial setempat. Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis kesehatan, krisis ekonomi dan krisis kemanusiaan yang berpengaruh terhadap ketahanan nasional. Pemerintah fokus dalam percepatan penanganan wabah pandemi Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan strategis pengelolaan pandemi meliputi aspek politik, hukum, keamanan, sosial dan ekonomi.
Tanggapan dari Dr. Haryadi Sukamdani, M.M., Ketua Apindo, menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 di seluruh dunia saat ini mengakibatkan krisis ekonomi secara global yang berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia. Guna menanggulangi dampak pandemi Covid-19 yang menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat diperlukan adanya sinergitas seluruh komponen bangsa baik lembaga pemerintahan pusat dan daerah, lembaga swadaya masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat.
Seminar Nasional Akademi Militer TA 2020 diakhiri dengan pemberian cenderamata kepada narasumber oleh Direktur Pengkajian dan Pengembangan (Dirjianbang) Akademi Militer.